Guys,
sebelum loe maenin alat musik satu ini, ngga ada salahnya donk loe tau
sedikit tentang sejarah alat musik yang loe mainin ini…
Jika dilihat dari penampilan fisiknya,
Keyboard berbeda dengan Grand Piano. Keyboard terlihat lebih kecil dan
lebih ringan, sehingga sangat mudah untuk dipindahkan atau dibawa. Suara
yang dihasilkanpun agak berbeda dibandingkan dengan grand piano.
Alat musik Keyboard mendapatkan suaranya dari manipulasi kunci-kunci.
Ada yang ditekan (menggunakan jari tangan), dan ada juga yang dipijak
(menggunakan kaki). Susunan Keyboard arahnya mengikuti logika, dari kiri
nada-nada rendah, ke kanan nada-nada tinggi. Susunan kiri-kanan bass ke
treble juga berlaku demikian.
Sejarah
Instrumen Keyboard sudah ada sejak zaman kuno. Tidak jelas awalnya yang
tepat. Dalam tangga nada barat disebut diatonis, dan terbagi dalam 12
nada. Ada nada penuh dan ada nada semi-tone. Pada instrumen Keyboard,
kedua kelompok nada ini biasa dibedakan dengan kunci berwarna terang dan
gelap.
Susunan deret kunci yang kromatik (mencakup 12 nada) muncul di Eropa
pada abad ke-14. Pada awal kemunculannya, bilah-bilah (tutsnya) masih
dalam ukuran sangat lebar. Satu bilah bisa beberapa sentimeter lebarnya,
hingga tidak banyak nada harmoni yang bisa dihasilkan. Baru pada abad
ke-16, muncul pembakuan tuts. Ini berarti nada diatonik bisa dicakup
dalam lebar satu tangan, hingga musik harmonik pun bisa dihasilkan. Pada
perkembangan baru ini, kunci putih dan hitam juga sudah diciptakan.
Keyboard elektronik baru muncul pada abad ke-20. Pertama kali
dipasarkan oleh Laurens Hammond di Amerika Serikat pada tahun 1935.
Sejak saat itu mulai berkembang instrumen yang sekarang ini menjadi
rajanya alat musik. Suara orkes simponi pun dengan puluhan instrumen
bisa dihasilkan oleh satu buah Keyboard saja.
Era Synthesizer
Munculnya transistor silikon dengan harga yang murah dan kualitas atas
memudahkan upaya para insinyur untuk mengembangkan instrumen musik
penghasil suara. Alat yang ringkas dan dapat menghasilkan suara
konvensional seperti suara akustik sebagaimana yang dihasilkan dawai,
gendang, atau alat tiup, maupun suara yang tidak lazim seperti suara
atonal semacam derit antar logam.
Pada tahun 1962 seorang insinyur Italia Paolo Ketoff mengeluarkan
instrumen yang disebut Synket. Alat ini menghasilkan musik eksperimental
yang bagi pendengar awam tidak musikal. Dua tahun kemudian di Amerika
muncul alat musik yang diciptakan Donald Buchla dan satunya oleh Robert
Moog. Alat Donald Buchla tidak menggunakan kibor sebagai perangkat
memainkannya melainkan dengan permukaan yang sensitif terhadap sentuhan.
Robert Moog membuat alat yang menggunakan kibor sebagai perangkat
pengolahnya. Di sisinya pun dipasang alat pengontrol yang konvensional
seperti tombol putar untuk mengeraskan dan memelainkan suara, maupun
untuk mengatur tinggi rendahnya nada yang dihasilkan.
Ciptaan Robert Moog ini lebih memudahkan penggunaannya untuk
mengalunkan musik tradisional dalam tatanan suara baru. Karya-karya
Johan Sebastian Bach bisa dimainkan dengan Mini Moog, begitu alatnya
disebut. Ketika itu alat ini belum bisa memainkan nada harmonik. Hanya
satu-satu nada bisa dimainkan, hingga instrumen ini populer sebagai
pembawa melodi pada musik pop. Musik rock termasuk yang pertama
mengadopsi alat ini dalam genre progresive rock pada band seperti Yes,
Genesis, Emerson Lake and Palmer.
Era Digital
Baru pada tahun 1980 synthesizer dapat mengeluarkan suara harmonik.
Peralatan pertama yang terkenal adalah Yamaha DX-7 yang keluar 1983.
Peralatan ini menggunakan pengembangan synthesizer dari zaman Robert
Moog dengan Frequenty Modulation Synthesis yang dirancang oleh John
Chowning dari Stanford University di Palo Alto, California. FM
menghasilkan variasi timbre dengan cara mengubah frekuensi suatu
gelombang dengan amplitudo gelombang lain yang proposional. Yamaha DX-7
memiliki kibor lima oktaf. Lebih dari 100.000 perangkat ini dijual
Yamaha.
Kemudian pada tahun berikutnya Casio mengeluarkan CZ-101 yang
menggunakan baterai untuk tenaganya. Memiliki empat suara dan mengikuti
kemampuan synthesizer analog. Harga jual CZ-101 ini hanya seperempat
dari harga Yamaha DX-7 hingga popularitas kibor elektronik menjadi
sangat meningkat.
Suara-suara bisa direkam. Hasil rekaman ini berupa gelombang nada yang
diterjemahkan sebagai data digital. Data digital ini bisa diolah dan
dibunyikan ulang dengan kontrol musikal. Ini yang disebut sampling
instrument. Sampling ini telah menjadi bagian yang umum dalam instrumen
kibor elektronik.
Sampling pertama dikeluarkan pada tahun 1970 oleh Fairlight Computer
Musical Instrumen (CMI) di Sydney, Australia. Fairlight CMI adalah
perangkat komputer umum dengan tambahan perangkat yang dapat merekam dan
mengubahnya jadi data digital (digitize), kemudian menyimpan dan
memainkan ulang pada instrumen kibor.
Kemampuan simpan dan memainkan ulang ini dikembangkan oleh Raymond
Kurzweil pada tahun 1984 melalui perangkat yang disebut Kurzweil 250.
Pada kibornya itu terdapat kode-kode digital dari suara grand piano,
alat musik gesek (string), dan banyak lagi timbre alat musik orkestra.
Alat ini selain ditujukan untuk penggunaan pertunjukan juga ditujukan
untuk membuat komposisi. Kibor yang berkembang dengan kemampuan
synthesizer polifoni dan sampling disebut workstation musikal.
Pada tahun 1983 beberapa manufaktur instrumen musik bersepakat untuk
tata cara menggabungkan berbagai peralatan musik agar bisa bekerja dalam
suatu perangkat komputer. Hasilnya adalah Musical Instrument Digital
Interface atau MIDI.
MIDI menjadi cara untuk memerintahkan nada apa yang dimainkan dalam
timbre apa, nuansa apa, dan seterusnya. Dengan perangkat komputer dan
program yang sesuai maka dapat dilakukan seperti apa yang bisa
dikerjakan pada workstation musikal yang canggih. Sekarang ini dunia
pertunjukan musik selalu menyertakan instrumen ringkas kibor elektronik
seperti ini.
Dan di Era Digital ini, dibanyak tempat pertunjukan sekarang ini,
sangat tidak aneh melihat seorang pemain Keyboard solo yang memainkan
musik lengkap seperti sebuah band sedang bermain. Ada suara melodi
gitar, pengiring piano, suara gitar bas dan derap drum. Inilah Keyboard
yang dinamakan multifungsi.
Alat musik Keyboard yang didukung kelengkapan teknologi suara digital
memang semakin dicari orang. Apalagi, instrumen dengan sederetan tuts
itu kini bisa ditugaskan berlipat ganda. Keyboard dapat mewakili
berbagai suara alat musik yang lain. Bakat bermusik bisa lebih ditunjang
oleh perangkat yang multifungsi, yakni keyboard. Maka jangan heran bila
yang berbelanja instrumen musik serbaguna tidak hanya dilakukan oleh
para pekerja musik. Ini dikarenakan hampir setiap orang ingin
menghasilkan musik yang indah atau enak didengar.
[Bhima Kusuma]